Jumat, 29 Juli 2011

Jilbabmu Jilbabku Juga

Kakak : "Piiiiiiitt! Mana jilbab kakak?" (Sambil berteriak di dalam kamar)
Pipit     : (Cuek sambil terus membetulkan jilbabnya yang belum rapi)
Kakak : "Pipit!" (Lari ke kamar adiknya dengan penuh kemarahan)
              "Heh, kok dipake?" (Bertambah gusar kemudian menarik jilbab Pipit)
Pipit     : "Memangnya kenapa? ini kan jilbabku!" (Bicara dengan nada tak kalah keras)
Kakak : "Tapi, kamu kan baru memakainya kemarin, sekarang giliranku!" (Bertambah sengit)
Pipit     : "Sekarang Pipit pengajian, kak! malu dong kalo Pipit pake jilbab pendek, padahal teman-teman Pipit
               yang ikut pengajian jilbabnya panjang-panjang dan lebar-lebar." (Suara Pipit mendatar)
Kakak : "Ya, sudah!" (Keluar dari kamar Pipit sambil membanting pintu)
Ibu      : "Ada apa sih pagi-pagi sudah ribut?" (Ibu yang mendengar keributan itu menjadi ikut-ikutan gusar)
Kakak : "Itu Bu, Pipit! kemarinkan dia baru pakang jilbab santumg yang lebar itu, mestinya sekarang giliran   
               kakak yang pakai." (Masih kesal)
Ibu      : "Kak, kamu ngalah dikit dong! diakan adik mu!" (Seakan membela Pipit)
Kakak : "Ah, Ibu selalu saja membela Pipit, padahal Pipit sudah jelas-jelas salah." (Bertambah kesal)
Ibu      : "Bukan membela, tapi... ." (Belum selesai bicara , Ayah langsung memotong pembicaraan Ibu)
Ayah   : "Sudah, sudah! tiap hari yang diributkan jilbab terus! kaliankan muslimah berjilbab, tunjukan dong
              akhlak yang baik, mending kalian tidak usah pakai jilbab sekalian!" (Kehilangan kesabaran)
Kakak dan Pipit: (Diam tertunduk)
Pipit     : (Setelah Ayah pergi kerja, Pipit memulainya kembali) "Kak, mana jilbabnya? Pipit mau pakai!"
Kakak : "Gantian, Non! kemarikan kamu yang terus-terusan memakainya, sekarang giliranku."
              (Kakak mencoba bersikap tenang)
Pipit     : "Iiiiikkhh!" (Dihentakannya kakinya, lalu lari ke Ibunya), "Bu, belikan Pipit jilbab lagi!"
              (Pipit merajuk)
Ibu      : "Loh, jilbab kamukan banyak." (Ibu mencoba bersabar)
Pipit    : "Tapi semua pendek, Bu!" (Pipit manja)
Ibu      : "Gak masalah kan? yang penting aurat kamu tertutup dengan baik." (Nasihat Ibu)
Pipit    : "Tapi, teman-teman Pipit pakai yang lebar, Bu."
Ibu      : "Apa kamu mau dicap oleh Allah sebagai umat yang taqlid, yang segala ibadahnya hanya sekedar
              ikut-ikutan saja? Pipit, orang yang bersifat taqlid itu seperti daun kering yang di tiup angin, semua 
              amal ibadahnya sia-sia dimata Allah." (Ibu berkata dengan bijaksana)
Pipit    : (Diam, kata-kata Ibunya mengena di hatinya)
Ibu      : "Sudah, kalo kamu tetap ngotot untuk memakai jilbab lebar, ya terserah.Si kakak juga sebenarnya
              mau memakai jilbab pendek, asalkan tidak keluar dari syariat islam. Tapi, sekarang dia mau kamu
              gak ribut lagi, makanya dia sengaja memakai jilbab yang lebar itu." (Papar Ibu)
(Pipit kemudian beranjak, lima belas menit kemudian Pipit sudah siap berangkat ke masjid, di ciumlah punggung tangan Ibunya dengan penuh kasih)


~SELESAI~ ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar